lebih "menjadi dewasa itu menyenangkan, akan tetapi keras untuk di
jalani." Memang begitulah pandanganku saat ini mengenai metaforsis
terakhir dalam siklus kehupan manusia. Jiilka dulu semasa masih kecil
kita hidup dengan tak memikirkan apapun selain rasa senang, lalu
beralih ke masa remaja dengan pencarian jati diri yang penuh ego, dan
yang terakhir sampailah pada puncaknya bahwa, dewasa tak dapat di
tolak dan terelakkan lagi.
Ada banyak sekali hal yang menyenangkan hanya terjadi ketika kita
telah menjadi dewasa, namun disisi lain banyak pula masalah yang
terjadi saat dewasa. misalnya saja, ketika dewasa kita sudah dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, ketika dewasa kita
mengerti humor dewasa, ketika dewasa kita mulai mengenal apa itu yang
dinamakan cinta yang sesungguhnya, ketika dewasa hormon reproduksi
kita sudah mencapai fase matang dan waktunya untuk berkembang biak.
Disisi lain, menjadi dewasa kita harus menerima kenyataan bahwa kita
harus bertanggung jawab pada diri sendiri, yang tak kalah, masalah pun
datang silih berganti seolah tiada henti. Kebebasan yang mulai
berkurang, ekonomi yang pasang surut, romansa yang terkadang jauh dari
impian menjadi contoh nyata dari sekian banyak masalah yang harus
dihadapi.
Begitulah jika menjadi manuasia, laksana kapal yang mengarung keluas
samudra, ada saatnya laut tenang, kadang laut berombak, lalu badai
datang tiba tanpa aba-aba. Dan sebagai nahkoda kapal dituntut untuk
mengendalikan kapal agar tak karam di dalam samudra kehidupan.
namun jika ada yang bertanya siapkah kamu menjadi dewasa? aku akan
menjawabnya tidak, aku ingin jadi perterpan. Tapi kamu sudah tua? tua
bukan ukuran kedewasaan, kalau menjadi peterpan sudah membuat jadi
bahagia kenapa harus jadi dewasa. sekali lagi being an adult is fun,
but hard to live
#usmansan99
#honja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar