Norak, mungkin sebelumnya banyak yang mengangap seperti itu, karena stylenya jauh dari kesan fashionable yang mainstream, cenderung kearah, alay. Tapi apa boleh dikata, ketika people power telah mengaum, raja sekalipun akan diam.
Para remaja yang selama ini dianggap sebagai kaum urban yang terpinggirkan dan termarjinalkan, mampu bicara lebih dari apa yang di bayangkan sebelumnya. Apa yang dianggap selama ini norak berubah menjadi seseuatu yang mengagumkan, bahkan itu di akui oleh media besar, yang saat ini menjadi salah satu kiblat fashion dunia.
Sebut saja Bonge, Kurma, jeje slebew, mereka pioneer, mereka yang menjadi detonator dari beberapa tokoh yang membuat Daerah citayam menjadi viral. Dengan gaya remaja masa kini yang telah lepas dari pakem, mereka berekspresi, menampilkan muka dan unjuk gigi. Zebra cross yang selama ini hanya menjadi jalan penyebrangan di sulap menjadi catwalk cross. Lenggak lenggok persis seperti para model yang tampil diajang Paris fashion week.
Citayam fashion week memang bak magnet yang menarik khayalak ramai. Dulu yang hanya jadi tempat nongky santuy remaja urban kelas bawah kitni naik kelas. Bisa saja Citayam fashion week menyejajarkan diri dengan Paris fashion week misalnya, ya, andai kata di kelola dan di tata dengan baik.
Tapi kembali lagi, karena ''kenorakan viral'' banyaknya yang berkunjung, Daerah itu kini begitu ramai dan semerawut. Yang awalanya hanya ramai ketika akhir pekan saja, kini hari-hari saja saja. apa masih bisa disebut fashion week kalau mereka tampil fashion day? Ini kita kembalikan pada meraka apakah ini hanya akan jadi sekedar viral dan terlupakan? atau jadi jalan menuju kesebuah dunia fashion dunia? Kita tunggu saja bersama.
#usmansan99
#honja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar