Jumat, 14 April 2023

Menanggalkan nama kakek di mayaloka


Sudah hampir 7 tahun kebelakang, saya menggunakan nama kakek saya untuk saya gunakan sebagai nama saya di berbagai platform media sosial. Saya menggunakan nama kakek saya bertujuan sebagai branding diri saya. Entah mengapa nama kakek saya begitu unik dan dinilai sangat menjual.

Asal tahu saja, nama kakek saya adalah San usman, namun di internet saya menggunakan permainan kata dan membaliknya jadi Usman san. Sebagian kawan saya mengganggap nama itu ke Jepang-Jepangan karena ada bubuhan kata -san dibelakang nama Usman. Memang bisa saja dianggap begitu. Tapi sayang sekali, nama usman sangat ke Arab-Araban dan memang terdengar demikian.

Setelah menggunakannya sekian lama, beberapa orang jadi bingung terutama saya sendiri. Ini dikarenakan saat saya di mayaloka dan dunia nyata akan terlihat begitu kontras. Banyak orang memanggil nama asli saya, yang disisi lain itu akan membuat bingung orang yang mengenal saya di mayaloka, begitu pula sebaliknya. Semacam krisis kepercayaan diri jadi bingung dibuatnya.

Memang sebenarnya wajar saja menggukan nama itu apalagi untuk mempublikasikan sebuah karya, banyak digunakan pula di seluruh dunia dengan istilah nama pena akan tetapi kadang saya merasa terganggu, seolah saya menjadi orang lain yang benar-benar lain, saya seperti makhluk asing.

Dan dengan begitu banyaknya alasan dan pertimbangan, saya memutuskan untuk menanggalkan nama kakek dan menggunakan nama saya sendiri, jais, atau honjais agar mudah dikenal. Yang sayangnya nama ini pun kadang sangat sulit diucapkan oleh beberapa orang yang mempunyai bahasa daerah atau bahasa ibu yang kental, kadang malah ada yang memanggil nama saya aziz, ajis, fais, jaes, ya begitulah faktanya, tapi itu tak mengubah apapun, asal masih bisa didengar dengan merdu.

Ingatnya sekarang panggil nama asli saya saja, honjais, agar lebih akrab bisa kalian bubuhkan kakak didepan nama saya. Jangan kata ganti yang lain, seperti mbah, pakde, atau paman, aku belum setua itu dan masih perkasa layaknya abg yang puber pertama, ingat ya HON-JA-IS. Atas pengertiannya saya haturkan banyak terima kasih oh iya, Terus dukung karya saya agar saya lebih semangat berkarya.

#honja
#honjais


Tidak ada komentar: