Waduh acara favorit gue dari kecil udah pada ngilang aja, anime, serial tokusatsu, serial dari negeri pirang , quis, dan nyanyi-nyanyi populer ,semuanya udah gak ada di tv konvensional negeri gue. Yang ada kini sinetron yang tema temanya itu itu saja. Kalau tidak rebutan harta ya rebutan pasangan. Padahal ada sebuah pepatah, apa yang terjadi di tv, pasti ada di dunia nyata, tv refleksi kehidupan. Atau malah ini menjadi semacam lingkaran yang tak terputus dimana, apa yang di tv di tiru di dunia nyata. Mending kalau yang di tiru itu bagus kalau enggak, hanyo coba, salah siapa.
Dari pagi sampai pagi lagi isinya itu terus, gak ada ganti, kalu ada paling juga berita selebriti yang prestasinya cuma bikin sensasi yang di luar nalar seorang manusia berbudi. Lalu bagaimana nasib anak-anak zaman sekarang? Gak usah di tanya lagi, sudah tentu sedikit banyak sudah terpengaruh racun psikologi.
Beda sekali dengan zaman aku masih kecil dulu, walaupun tv barang yang langka dan tak setiap rumah punya, acaranya lebih menarik dan lebih mendidik. Ini tak lepas dari pemerintah yan menerapkan sistem yang ketat dalam penyiaran di ruang publik. Hahhahah tak selamanya otoriter itu merugikan, dan rasanya memang pemerintah harus sedikit"Otoriter'' dalam penyiaran agar generasi kedepan tidak jadi generasi yang bebas lepas seperti roda tanpa poros.
Kasian anak anak zaman sekarang, gak bisa nikmatin serunya kera sakti yang melakukan perjalanan kebarat mencari kitab suci. Tv sudah tak ramah lagi, mending matiin dan pergi mandi.
#honja
#honjais
Tidak ada komentar:
Posting Komentar