Dulu ketika aku masih kecil aku ingin sekali menulis seluruh kenangan yang pernah terjadi dalam hidupku dalam sebuah buku diari. Aku ingin seluruh memori itu abadi dalam bentuk tulian, supaya dimasa yang akan datang aku dapat mengingatnya dengan jelas, atau ketika aku terlupa aku bisa membacanya dan mengingatnya lagi, atau sebagai alat instropeksi diri karena sekali terjadi sebuah kesalah akan tercatat sebagai sebuah kesalahan seumur hidup. Tapi sayang itu hanya sebuah keinginan yang sampai detik ini sering terlewat karena banyak hal, terutama malasnya diri dan asik bermalas-malasan di waktu luang, aku juga kurang konsisten dalam berkomitmen untuk menulis.
Meski aku dapat mengingat dengan baik apa yang telah terlewat, tetap saja sebuah ingatan akan terus tergerus, tertimbun dengan ingatan baru, atau kemampuan daya ingat akan menurun, seiring bertambah tuanya organ. Seperti kata pepatah China "tinta yang buruk lebih baik daripada ingatan yang baik". Memang benar begitu adanya, aku dapat mengingat apa yang terjadi sepuluh tahun dimasa silam dengan detilnya, tapi dilain waktu terkadang aku malah sering terlupa dengan nama seseorang yang sudah kukenal lama. Sulit diucapakan, seperti sudah berada diujung lidah namun tak keluar. Tak jarang aku dibuat bingung hingga kepalaku jadi pusing hanya karena mencoba mengingat sebuah nama.
Keinginan menulis diari itu sudah terjadi cukup lama. Ya pertama kali aku menulis diary ketika tahun 2009 awal bulan januari. Saat itu aku berpikir itu akan menjadi wal yang baik untuk memulai menulis diary karena ada di awal tahun. Sayang sekali hanya sampai dua atu tiga saja aku menulis diari , setelah itu kosong karena banyak sekali kegiatan terutama menghadapi ujian akhir smp. Aku tak sempat meluangkan waktu, karena pelajaran tambahan, setelah itu bagiku seorang pecandu bola, melewatkan satu latihan saja seperti pacaran tanpa berciauman. Oh ya yang paling kuingat nilai minimum setiap mata pelajaran adalah 4,5 yang mana jika salah satu mata pelajaran memndapat nilai dibawah nilai 4.5 maka tidak akan lulus meski nilai mata pelajaran lain mendapat nilai 10. kupikir itu lucu, dan itu yang membuatku menyalin jawaban temanku saat ujian. Ya karena aku tak pandai berhitung, makanya aku menyalin jawabannya. Tapi kalau berkhayal akulah juaranya ,makanya aku lebih suka menulis daripada berhitung. Dan syukurlah dengan menyalin saja aku dapat nilai 5, dan untuk mata pelajaran lain cukup dapat nilai 8 tanpa menyalinya. Untuk kedepanya aku akan berkomitmen untuk konsisten menulis, sebaris dua bari kata mungkin cukup, Tak lupa aku akan membuat kenangan indah sebanyak banyaknya supaya dalam diary isinya tak melulu mengeluh dan mengaduh. ok lets create happy memory.
#honjais
#honja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar