Senin, 20 November 2023

Mengutamakan Akal Sehat Daripada Sifat Emosional

  


Mengutamakan Akal Sehat Daripada Sifat Emosional




Untuk mendapatkan prestasi dalam semua aktivitas seserorang harus mampu menganalisis potensi yang ada pada dirinya. Kemudian tahu bagaimana harus mengelolanya untuk menjadi sebuah prestasi yang mengagumkan.

Upaya untuk berprestasi dan memperoleh keberhasilan dengan prestasi yang gemilang, banyak ditentukan oleh cara bagaimana manusia menggunakan pikirannya , menggunakan akal sehatnya daripada sifat emosional. Cara kerja fungsional dari pikiran dibagi semula yang terorganisir dengan baik. Beberapa bagian berfungsi secara otomatis dan beberapa bagian lainnya setiap saat berada dalam pengendalian kita.

kesembilan bagian tersebut adalah:

1.Kehendak

Kehendak merupakan titik awal dimana individu mulai melatih dan mengendalikan pikirannya. kehendak selalu melaksanakan perintah individu. kekuatannya tetap ampuh dalam proporsi yang tepat untuk dilaksanakan. kehendak yang tidak dimanfaatkan seperti lengan yang tidak pernah digunakan dan akhirnya akan menjadi lemah.

2. Alasan

Alasan merupakan logika putusan atas segala gagasan, maksud, keinginan, tujuan, dan keadaan individu. walaupaun demikian putusan bisa dibatalkan oleh kehendak. oleh karena itu putusan selalu logis (dengan alasan). tetapi lebih dikendalikan oleh emosi. dan inilah yang harus diperhatikan.

3.Emosi

  Seseorang yang berpikir cermat untuk berprestasi tidak akan pernah memutuskan berdasarkan emosi(perasaan), tetapi lebih dikendalikan oleh emosi. dan inilah yang harus diperhatikan.

4.Imajinasi

 Imajinasi merupakan arsitek dari jiwa, dimana dapat menentukan pola nasib yang sesuai bagi dirinya dan dapat pula mengubahnya bilamana ia mau. Dengan imajinasi manusia dapat menembus antariksa, menaklukan udara dan laut, dan menciptakan berjuta-juta konsep dan teori yang menguntungkan bagi manusia.

5.Hati nurani

 Hati nurani memberikan bimbingan moral bagi individu, seseorang selalu mematuhi bisikan hati nurani dalam hal-hal yang berhubungan dengan keinginan,maksud,dan tujuan akan memperolah jalan masuk yang sebenar-benarnya, sehingga memungkinkan dia mencapai apa saja yang ada didalam hati atau pikirannya.

6.Panca indra

 Panca indra adalah senjata yang digunakan untuk berhubungan dengan dunia luar dan memperoleh informasi. oleh karena itu , keberadaannya harus dikendalikan oleh ingatan dan alasan yang benar.

7.Ingatan

 Ingatan adalah seperti lemari arsip dalam otak, dimana didalamnya tersimpan segala pikiran, pengalaman, dan perasaan. Ingatan dapat diandalkan kalau dia dilatih untuk terus dimanfaatkan.

8.Indra ke enam

 Indra keenam merupakan stasion pemancar dan penerima dari pikiran, dimana secara otomatis dapat mengirim dan menerima getaran pikiran dan getaran lainnya yang berasal dari luar. Indra keeanam merupakan medium(perantara) pikiran seseorang untuk berkomunikasi dengan pikiran orang lain pada jarak berapapun melalui prinsip telepati. Prinsip telepati adalah realita yang dapat dilaksanakan.

9.Alam pikiran bawah sadar

 Alam pikiran bawah sadar menghubungkan langsung alam sadar dengan intelegensia yang tak terbatas. alam pikiran bawah sadar menanggapi setiap gagasan, rencana atau tujuan yang dikirimkan kepadanya. Alam pikiran bawah sadar berusaha membeda-bedakan antara pengaruh positif dan negatif serta benar dan salah, tetapi ia akan menggapi dengan lebih cepat dan efektif atas pengaruh-pengaruh seperti rasa takut, amarah, kepercayaan, dan iman.

Selain kesembilan hal yang bisa digunakan dalam pikiran manusia tersebut diatas, untuk mampu menganalisis peluang yang ada, sesorang dituntut untuk mampu mengadakan perubahan sikap yang negatif ke sikap yang positif, sehingga peluang yang ada betul-betul bisa dimanfaatkan dengan optimal. Perubahan sikap yang harus dilaksanakan sesorang untuk menggapai peluang yang ada antara lain:

1. Menghilangkan kebiasaan mengangap remeh diri sendiri karena kurangnya keyakinan pada diri sendiri.

2. Membebaskan diri pada dari kebiasaan menyerah pada tujuh dasar dari rasa takut yaitu takut akan kemiskinan, kritikan, kesehatan yang buruk atau sakit fisik, kehilangan cinta, kehilangan kebebasan, usia tua dan kematian.

3.Membuang kebiasaan lalai menggunakan kemampuan pikiran dan mengarahkan pada tercapainya hal-hal yang diinginkan.

4.Mengubah kebiasaan mengharap memperolah hasil tanpa melakukan sesuatu.

5.Membuang kepercayaan yang salah bahwa kejujuran dan ketulusan saja dapat membawa pada sesuatu keberhasilan.

6.Mengubah kepercayaan yang salah bahwa pendidikan hanya dapat diperolah melalui media pengetahuan yang tinggi.

7.Memperbaiki kelalaian mengatur anggaran belanja dan kelalaian menggunakan waktu.

8.Menghilangkan kebiasaan gagal mencurahkan sebagian besar waktu untuk mengejar tujuan utama dalam kehiduapan.

9.Menghilangkan ketidaksabaran.

10.Menghilangkankan kebiasaan gagal untuk menginvestasikan kekayaan untuk tidak dapat diraba dan menyatakan terima kasih pada kekayaan tersebut. misalnya kita lupa mengunakan mata yang sehat untuk melihat hal-hal yang bermanfaat. coba kita bandingkan dengan orang buta, kesadaran akan muncul ketika sakit bahwa betapa kesehatan mahal harganya, maka semestinya kita harus setiap waktu untuk berterima kasih dengan anugerah kesehatan dengan tetap menjaganya.

11.Mengubah kebiasaan berusaha keras mengumpulkan kekayaan materi yang jauh melebihi kebutuhan.

12.Memperbaiki kepercayaan bahwa menerima itu lebih menguntungkan daripada memberi.

13.Mengubah kebiasaan lalai dalam menyadari sumber intelegensia tak terbatas dan sarana untuk menghubungkan serta mempergunakan intelegensia tak terbatas tersebut untuk tujuan apa saja yang dikehendaki dengan penerapan keajaiban.

Kebiasan-kebiasaan tersebut ada didalam pengendalian kita, sehingga setiap saat dapat diubah bila kita mau menghendakinya, kebiasaan tersebut terbentuk oleh pikiran kita yang sepenuhnya dapat dikendalikan oleh kita.


Tidak ada komentar: