Negara ini lahir oleh rahim demokrasi, dari ibu pertiwi yang telah berjuang antara hidup dan mati. Lalu setelah lahir dan tumbuh demokrasi menjadi pandu bagi ibu pertiwi. Namun berjalan seiring waktu demokrasi hanya dijadikan alat pemuas nafsu, syahwat para pemimpi yang berlomba menjadi pemimpin. Demokrasi tak ubahnya sapi yang dicukuk hidungnya untuk menarik dan membawa segala kemewahan. Apa mau dikata, demokrasi hanya taat dan patuh pada suara rakyat, tak peduli itu hebat ataupun sesat. Bahkan filsuf berujar kalau suara rakyat adalah suara Tuhan, ah mungkin juga itu suara Setan. Akupun berujar, "satu auman singa kalah dengan seribu gonggongan anjing". Lalu demokrasi berlari liar.
#honjais
#honja
#pemilu2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar