Sewaktu smp hobi membacaku luar biasa besar, terlebih ada gudang sekaligus perpustakaan disudut sekolah, jadilah itu tempat bersarang paling nyaman. Suatu hari di kardus tertumpuk buku-buku lama yang keadannya sebagian sangat memprihatinkan. Aku memilah dan memilih, seolah menemukan harta karun buku dengan sampul merah muncul. Kutepuk-tepuk untuk menghilangkan debunya.
Judul bukunya , komponen dasar elektronika. Aku membuka perlembar, ajaib, isinya sangat memukau bagiku yang kerap kali kekurangan bahan bacaan. Duduk termenung di kursi tua, jari-jariku lincah membolak balik isi buku. Meskipun sebenarnya aku sama sekali tak memahasi isi buku yang terkandung didalamnya, tapi kuyakin suatu hari nanti aku akan memahaminya.
kuputuskan untuk menyimpannya tanpa memberi tahu siapapun, daripada buku ini hanya dikilokan lebih baik aku merawatnya. Berhari hari aku membacanya perlahan aku mulai memahami tapi apa daya belajar saja tanpa praktek seperti ada yang kurang. Benar disini bengkel elektronika tidak ada, hanya mimpi yang jauh bahwa suatu hari punya labolatorium elektronika kecil dan aku dengan puasnya membuat apapun.
Sayangnya setelah lulus smp, aku mulai kehilangan mimpi-mimpiku, seolah secepat mimpi yang berterbangan ditiup angin. Buku yang seharusnya dulu kukembalikan kini hanya jadi koleksi. Terakhir buku itu kuberikan saja pada sepupuku, meski sebenarnya aku juga tak yakin dia menyukainya.
Bertahun lamanya, di dekade yang berbeda, rupanya kenangan itu muncul kembali. Karena zaman telah melaju sangat cepat. Kucari saja buku itu di mesin pencari dengan format pdf.
"G.jongbloed- komponen dasar elektronika" dengan kata kunci itu rupanya belum kutemukan maka kuganti dengan hanya mengetik penulisnya saja "G.jongbloed" muncullah sampul buku yang serupa tapi menggunakan bahasa Jerman. Rupanya buku itu memang alih bahasa dari buku elektronika bahasa jerman. Ini seperti menemukan harta karun untuk yang kedua kalinya.
#honjais
#honja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar